Oleh : Wahyu Nor Rozi
Diperlukan kerjasama yang baik antara pihak sekolah, peserta didik dan orang tua dalam pembelajaran daring atau pembelajaran jarak jauh. Karena sekolah tidak bisa mengawasi pembelajaran secara langsung terkait kendala fasilitas terutama dalam hal quota data internet, maka peran orang tua sangatlah penting dalam keberhasilan pembelajaran PJJ (pembelajaran jarak jauh) atau Daring (dalam jaringan).
Peserta didik yang sudah terbiasa belajar di sekolah dimana guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran dan pembimbingan yang langsung bertatap muka, berubah menjadi pembelajaran daring, sehingga guru harus menyiapkan dan berkreasi untuk mengajar peserta didik dengan menggunakan teknologi informasi.
Hal ini tentu menuntut kesiapan dari berbagai pihak, baik sekolah, pendidik, peserta didik dan orang tua wali murid, sehingga kebijakan pembelajaran daring dapat menjadi kebijakan yang efektif. Dengan kerjasama yang epik dari berbagai pihak diharapkan hasil belajar siswa saat pembelajaran daring tidak kalah bagus dari hasil belajar tatap muka di kelas.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, saat menghadiri gelar wicara di televisi swasta, Selasa (27/7). Menurutnya, satuan pendidikan harus memperhatikan zona wilayahnya dalam menentukan aktivitas pembelajaran. Untuk Level 1 dan 2 dapat memulai pembelajaran tatap muka (PTM) Terbatas, dengan mengutamakan kehati-hatian, keselamatan, dan kesehatan warga sekolah. Sementara untuk daerah yang berada di Level 3 dan 4, masih harus menggelar pembelajaran secara jarak jauh (PJJ).
Menurut Menteri Nadiem, banyak sekolah sudah mencoba PTM terbatas sejak awal tahun 2021. Kegiatan PTM Terbatas harus tetap menerapkan protokol kesehatan ketat, dan sudah memenuhi daftar periksa.
“Daftar periksa tersebut terdiri dari ketersediaan sarana sanitasi dan kebersihan, ketersediaan fasilitas kesehatan, pemetaan warga satuan pendidikan yang tidak boleh melakukan kegiatan di satuan pendidikan, seperti kondisi medis komorbid tidak terkontrol, tidak memiliki akses transportasi yang memungkinkan penerapan jaga jarak, memiliki riwayat kontak dengan orang terkonfirmasi positif covid-19, dan membuat kesepakatan bersama komite sekolah tentang Kesiapan PTM terbatas, tata letak duduk siswa, ventilasi, dan lain sebagainya,”.
Terkait hal tersebut wilayah SMK Muhammadiyah Berbah masuk dalam zona wilayah Level 1 dan 2 sehingga dapat melakukan PTM Terbatas. SMK Muhammadiyah Berbah melayani dua menu pembelajaran yaitu; menu pembelajaran jarak jauh / daring dan melakukan PTM terbatas dengan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat. SMK Muhammadiyah Berbah sudah memenuhi daftar periksa sesuai keterangan di atas. Selain itu pihak Sekolah juga tetap bekerjasama dengan pihak DUDI untuk menepatkan peserta didik SMK Muhammadiyah Berbah dalam Praktik Industri (PI). Hal ini tetap dilakukan supaya peserta didik SMK Muhammadiyah Berbah mempunyai pengalaman dan juga ssbagai proses mempersiapkan SDM di dalam dunia usaha dan dunia industri.
Hal tersebut di lakukan oleh sekolah SMK Muhammadiyah Berbah dalam upaya pemenuhan hak pendidikan anak dengan mempertimbangkan faktor keamanan dan keselamatan serta tumbuh kembang dan kondisi psiko sosial anak, sebagai prioritas utama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Web SMKMuhberbah.com menggunakan dofollow, untuk memberikan apresiasi sedikit backlink kepada yang mau sudi mampir dan berkomentar.
Namun kami tidak menerima komentar berupa spam sehingga kami memoderasi setiap komentar, dan akan kami menghapus selamanya setiap komentar dengan link hidup.
Terima kasih